Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Oktober 2011

apa itu Kecerdasan ketiga ??

* Pengantar *


Asumsi manusia sebagai Homo Sapiens atau Al-Hayawan Al-natiq (spesies yg berfikir) ternyata dianggap keliru.
Visi baru para ilmuwan menemukan bukti bahwa porsi intelektualitas hanya merupakan bagian terkecil dari totalitas kecerdasan manusia.
Kalangan ilmuwan menemukan tiga bentuk kecerdasan dlm diri manusia.


Seperti di sosialisasikan Danah Zohar dan Ian Marshal, bahwa selain kecerdasan intelektual (intellectual quotient/ IQ) dan kecerdasan emosional (emotional quotient/ EQ), masi ada kecerdasan ketiga yg disebut dg 'spiritual inteligence' (selanjutnya di baca SI), yg dipopulerkan ary ginanjar dg istilah 'kecerdasan spiritual' atau 'spiritual quotient (SQ)'


IQ adalah kcerdasan yg di peroleh melalui kreativitas akal yg berpusat di otak. EQ ialah kecerdasan yg diperoleh melalui kreativitas emosional yg berpusat di dlm jiwa dan SQ ialah kecerdasan yg diperoleh melalui kreativitas rohani yg mengambil lokus di sekitar wilayah roh.



Terlepas dari kontroversi dan validitas ilmiah ketiga kategori ini, untuk sementra dlm catatan ini akan di tekankan apa itu kecerdasan ketiga (SQ).
Ketiga aktivitas kreatif diatas juga mengingatkan kita kpd tiga konsep struktur kepribadian sigmund freud (1856-1939) yaitu id, ego dan superego.

Id adalah pembawaan sifat'sifat fisik biologis seseorang sejak lahir.
Id ini menjd inspirator kedua struktur berikutnya.
Ego bkerja dlm lingkup rasional dan berupaya menjinakkan keinginan agresif dari id.
Ego berusaha mengatur hubungan antara keinginan subjektif individual dan tuntutan objektif realitas sosial.

Ego membantu seseorang keluar dari berbagai problem subjektif individual dan memelihara agar bertahan hidup (suvirval) dlm dunia realitas.
Superego berfungsi sbgai aspek moral dlm kepribadian, berupaya mewujudkan kesempurnaan hidup, lebh dari sekedar mencari kesenangan dan kepuasan.

Superego juga slalu mengingatkan dan mengontrol ego untuk senantiasa menjalankan fungsi kontrolnya thdap id. (Hilary MLips, sex & gender : an introduction, H 40).

Mskipun tdk identik, IQ dpt dihubungkan dg Id, ego dpt dihubungkan dg EQ, dan superego dpt di hubungkan dg SI. pemilik IQ tinggi bukan jaminan untk meraih kesuksesan. Sering kali di tmukan pemilik IQ tinggi tetapi gagal meraih sukses, sementara pemilik IQ pas'pasan meraih sukses luar biasa karena didukung oleh SI.

Mekanisme SI tdk berdiri sendiri dlm memberikan kontribusinya ke dlm dir manusia, tetapi intensitas dan efektivitasnya sangat di pengaruhi kecerdasan ketiga (SI). SI sulit diperoleh tanpa kehadiran EQ dan EQ Tdk dpt diperoleh tanpa IQ.
Sinergi ketiganya disebut multiple intelligences yg bertjuan melahirkan pribadi utuh (al-insan al-kamil).


Di dlm Al_Qur'an, ketiga bentuk kecerdasan ini tdk dijelaskan secara terperinci.
Namun, masih perlu dikaji lebh mendalam beberapa kata kunci yg berhubungan dg ketiga pusat kecerdasan yg dihubungkan dg ketiga substansi manusia, yaitu:
:: Unsur jasad yg membutuhkan IQ,
:: unsur nafsani yg membutuhkan EQ, dan
:: Unsur roh yg membutuhkan SI.


* Substansi manusia dalam Al_Qur'an *

Substansi manusia dlm al_qur'an mempunyai tiga unsur, yaitu unsur jasmani, nafsani, dan unsur rohani.
Keterangan sperti ini dpt dipahami di dlm beberapa ayat, antara lain
QS Al_mu'min ayat 12-14 " Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yg disimpan) dlm tempat yg kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dg daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, pencipta yg paling baik ".

Kata 'khalqan akhar' mengundang banyak penafsiran dlm kitab2 tafsir shngga penerjemahannya juga sulit.
Kementerian agama menerjemahkannya dg 'makhluk yg (berbentuk) lain'.
Kata ini juga sering dipahami sbgai unsur ketiga atau unsur manusia paling spektakuler pada diri manusia.

Sebagian ulama tafsir menafsirkannya dg peniupan (installing) roh stelah unsur jasad dan nyawa (nafsani).
Sama dg nenek moyang kita Adam telah di- install roh ke dlm dirinya.
Hal ini sesuai dg riwayat ibnu abbas yg menafsirkan kata "Ansya'nahu" dg "ja'ala insya' al-ruhu fihi" (penciptaan roh kpd diri adam)

Unsur ketiga ini kemudian disebut unsur rohani atau lahut atau malakut yg menjdikan manusia brbda dg makhluk biologis lainnya. Unsur ketiga ini merupakan proses terakhir dan sekaligus merupakan penympurnaan substansi manusia sbgaimana ditegaskan di dlm beberapa ayat, seperti dlm QS AL_HIJR 28-29.

Dalam kitab2 tafsir syiah dan umumny para sufi scra terus terang mengatakn bahwa roh yang ada di dlm diri adam , " wa nafakhtu fihi min ruhi" atau 'kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) ku (QS al_ Hijr: 29), yaitu roh dari Tuhan.
Karena itu, setelah penciptaan unsur ketiga ini selerai, para makhluk lain termasuk para malaikat dan jin bersujud kepadanya dan alam raya pun di tundukkan ( taskhir ) kpda adam. Unsur ketiga ini pulalah yg mendukung kapasitas manusia sbgai khalifah (re- presentatif) Tuhan di bumi ( QS Al_ An'am [6] : 165 ) di samping sbgai hamba (QS az-zariyat [51] : 56)

Meskipun memiliki unsur ketiga, manusia akan tetap menjadi satu'satunya makhluk eksistensialis karena hanya makhluk ini yg bisa naik-turun derajatnya di sisi Tuhan. Sekalipun manusia ciptaan terbaik atau 'ahsan taqwim' (QS AT_TIN [95] :4), ia tdk mustahil akan turun ke derjat pling rendah atau 'asfala safilin' (QS AT_TIN [95] : 5),Bhkan bisa lebih rendah daripada binatang (QS AL_A'RAF [7] : 179).

Eksistensi kesempurnaan manusia dpt di capai manakala ia mampu menyinergikan secra seimbang potensi kecerdasn yg dimilikinya,
Yaitu kecerdasan unsur jasad (IQ), Kecerdasan nafsani (EQ), dan kecerdasan rohani (SI).


* SI sbgai kecerdasan ketiga *


Penyebutan ketiga di sini bukan berarti the third level sehingga urgensinya sekunder. Akan tetapi, penyebutan kecerdasan ketiga sbgai kecerdasan puncak. Kecerdasan spiritual mjdi slah satu wacana yg mulai mencuat akhr2 ini. Wacana ini muncul seolah2 kelanjutan dari wacana yg pernah di populerkan oleh Daniel goleman dg 'emotional intellegence'nya.

Kecerdasan spiritual dlm islam sesungguhnya bukan pembahasam yg baru. Bhkan masalah ini sudah diwacanakan oleh para sufi. Kecerdasan spiritual (SI) Berkaitan lngsung dg unsur ketiga manusia. Seprti telah di jelaskan trdahulu bhwa manusia mempunya substansi ketiga yg di sbut dg roh.

Kehadiran roh atau unsur ketiga pada diri seseorang memungkinkannya untk mengakses kecerdasan spiritual, atau yg sering di sbut dg mukasyafah.
Namun, upaya untk mencapai kecerdasan itu tdk sama bagi stiap orng. Para nabi atau wali tentu lebih berpotensi mendapatkan kecerdasan ini karena mereka diberikan kekhususan2 yg lbh d.bnding orang lain.
Namun, tdk berarti manusia biasa tdk bisa mendapatkan kcerdasan ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar